post-image

Manfaat Membuat Situs Dokumentasi Pribadi

23 Oktober 2022

Random

Read in English
Share on Twitter

Table of contents

Disclaimer

Sebenarnya ini adalah pengalaman pribadi sebagai frontend engineer pemula yang merasa kewalahan karena harus googling hal yang sama ketika butuh suatu informasi. Setidaknya ini bisa menjadi referensi bagi teman-teman pembaca.

Introduction

Kata siapa dokumentasi itu hanya untuk project-project besar? Gak cuma project sih sebenarnya. Kamu pun bisa membuat situs dokumentasi untuk lingkup pribadi loh.

Cerita bermula ketika saya memutuskan untuk hijrah ke React dari Angular sebagai framework favorit dan learning path sejak bulan Juni 2021 kemarin. Sebenarnya awalnya aman-aman saja, ketika saya butuh troubleshooting atau butuh informasi terkait React dan tools-tools terkait, saya hanya butuh membuka Google dan mencari informasi seperti pada umumnya. Ternyata lama kelamaan, saya merasa "capek" sendiri, karena seringkali saya googling hal yang sama, yaitu tools atau snippet yang sering saya pakai.

Seorang teman lama (teman kuliah) sempat menyarankan saya membuat Personal Documentation Site, seperti semacam web dokumentasi, tetapi untuk lingkup personal saja. Dia lalu menunjukkan personal docs site miliknya yang dapat diakses di base.sznm.dev.

Saya pun bertanya kepadanya, "Lah kenapa lu seniat itu bikin web yang isinya cuma catatan pribadi?". Jawabannya kembali membuat saya tercengang.

Ya cape lah googling sesuatu yang sama yang sering dipake tiap saat. Ngabisin waktu aja, jadi kepikiran deh bikin web yang bisa gw isi dengan hal-hal yang sering gue pribadi pake. Misalnya snippet atau config React gitu. Jadi gw hanya perlu buka web punya gw sendiri, dan jauh lebih efektif kan.

Hm.... benar juga. Daripada saya berulang kali (redundant) googling hal yang sama, apalagi itu adalah hal yang sering saya pakai, kenapa saya juga tidak membuat situs sendiri yang memuat tools atau snippet kodingan yang sering saya pakai. Jadinya tidak perlu membuang waktu untuk googling lagi. Sejak saat itu saya memulai membuat personal docs site saya sendiri dan inilah manfaat yang saya rasakan secara pribadi.

Seperti Membuat Perpustakaan Digital Pribadi

Inilah impresi pertama saya saat menaruh segala catatan pribadi dan tools yang sering dipakai di situs saya sendiri. Seperti menyortir buku-buku pada rak perpustakaan berdasarkan genre atau kategori buku, itulah yang saya rasakan ketika saya mulai menyortir informasi yang sering saya akses dan gunakan di situs pribadi saya sendiri.

Sebagai seorang programmer yang belum memiliki perpustakaan pribadi secara fisik, setidaknya hasrat saya sudah sedikit terpuaskan ketika saya bisa memiliki perpustakaan pribadi secara digital, hahaha. Hebatnya ini bisa diakses lewat perangkat laptop atau smartphone.

Bisa Menjadi "Second Brain" atau "Otak Kedua"

Terlalu banyaknya informasi yang beredar di internet sekarang ini tentunya membuat seorang pemula seperti saya sangat kebingungan untuk memilah mana informasi yang saya butuhkan saat ini. Benar kata seorang dosen sewaktu kuliah, masalah yang dihadapi generasi sekarang itu bukan kekurangan informasi, melainkan terlalu banyak informasi (information obesity) sehingga perlu skill khusus untuk menyaring informasi yang ada.

Nah, dengan membuat personal documentation, saya dengan lebih leluasa bisa menentukan tools apa yang memang sering saya gunakan, lalu saya cantumkan saja di dalam web saya. Ketika saya membutuhkan informasi terkait hal tersebut, saya hanya tinggal membuka web saya tersebut dan mengakses atau menggunakannya (copy & paste). Pastinya akan menghemat waktu dan meningkatkan fokus dibandingkan saat googling pada umumnya kan.

Meningkatkan Produktifitas dan Menghemat Waktu

Nah bayangkan setiap saat butuh informasi, kita buka Google untuk googling. "Mending" googlingnya hanya sesekali, kalau ternyata terlalu sering dan googling hal yang sama terus, tentunya ini redundant dan menyita waktu bukan?

Saya beri contoh di sini. Misalnya saya sering menggunakan settingan ESLint yang sama di setiap project saya yang menggunakan React. Nah sebelumnya, saya sering googling terlebih dahulu bahkan sampai membuka banyak browser tab. Kurang lebih saya menghabiskan waktu untuk mencari snippet terkait sekitar 30 menit hanya untuk config ESLint.

Ketika saya mulai membangun situs dokumentasi pribadi saya, saya menaruh snippet ESLint yang sering saya pakai di sana. Saat saya membutuhkannya ketika menginisiasi project baru, saya hanya perlu membuka web saya lalu copy & paste ke dalam project saya. Gimana, terasa kan perbedaannya?

Bisa Menyimpan Apapun, Tak Hanya Hal-Hal terkait Programming

Tidak hanya berupa snippet kodingan saja loh. Saya bahkan bisa menyimpan tools lain di luar dunia programming, misalnya tools untuk video editing atau productivity.

Saya pun bahkan bisa menyimpan list anime apa saja yang saya tonton atau bahkan watch list-nya sekalian, hahaha. Ya namanya situs milik sendiri kan, tentunya bisa digunakan seleluasa mungkin, tidak ada batasan baku di sini.

Penutup

Jika kamu sudah mulai merasa capek sendiri ketika googling hal yang sama terus, apalagi itu adalah hal yang sering dipakai, misalnya snippet atau config kodingan, mungkin kamu bisa pertimbangkan untuk membuat web dokumentasi pribadimu.

Itulah indikator utama apakah kamu butuh web dokumentasi pribadi atau tidak.

Sebagai penutup, teman-teman pembaca bisa mengakses personal docs site milik saya di docs.yehezgun.com. Semoga ini bisa jadi inspirasi atau referensi teman-teman ya.

Kalian juga bisa membuat situs dokumentasi pribadi ini dengan Nextra seperti milik saya.

Terima kasih telah membaca artikel ini. Semoga artikel amatir saya ini bisa membantu teman-teman dalam bekerja ya.

Reference:

Back To Articles Page
Home
Projects
Articles
About Me