post-image

Cara Dapatkan Ide untuk Membuat Portfolio Sebagai Programmer

23 Oktober 2022

Random

Read in English
Share on Twitter

Daftar Isi

Disclaimer

Artikel ini mungkin terliat “opinionated” karena ini berdasarkan apa yang saya alami sebelumnya. Setidaknya artikel ini mungkin bisa menjadi referensi bagi teman-teman yang sedang mengembangkan portfolio sebagai programmer.

Introduction

Selang beberapa hari ketika saya mempublikasikan artikel saya yang berjudul How To Get Hired Without Applying, beberapa teman bertanya Gimana sih caranya bisa dapet ide buat bikin portfolio project kayak gitu?. Sebenarnya ini juga pertanyaan yang sama ketika saya bertanya kepada seorang teman yang cukup rutin mengembangkan project portfolio pribadinya.

Saya tahu persis ketika kami baru saja lulus di tahun 2020 lalu, sebelum mendapatkan fulltime job, dia secara rutin mempublikasikan project-nya di Linkedin, Twitter, dan situs pribadinya. Kalian bisa akses contoh-contoh project apa saja yang pernah dia buat di https://sznm.dev/projects Saat itu saya juga sempat menanyakan pertanyaan seperti yang tertulis di paragraf sebelumnya.

Secara umum, inilah poin-poin penting yang saya dapat ketika sedang berbincang dengannya. Jawaban darinya cukup “menendang” pikiran saya bahwa sebenarnya tidak cukup sulit untuk mendapatkan ide.

Mulai dari Masalah yang Kamu Hadapi Saat ini

Perlu diingat, the “How” will not exist without “Why”. Ketika kita ingin membuat sebuah solusi, tentunya harus ada masalah yang akan diselesaikan bukan? Ini adalah hal yang paling mendasar yang pernah saya coba juga ketika saya resign dari kantor lama saya dan mencari pekerjaan baru.

Ketika saya berganti framework dari Angular ke React, untuk membantu meningkatkan pemahaman saya, saya tentu harus membuat project menggunakan React. Saat itu, saya merasa capek sendiri ketika harus menginisiasi sebuah project dari 0, terutama ketika harus berhadapan dengan hal-hal berbau config seperti husky, ESLint, dan Prettier config.

Seperti yang pernah saya tuliskan pada artikel saya yang berjudul Why Making A Starter Template Matters?, akhirnya saya membuat sendiri sebuah starter template menggunakan Next.js, Chakra UI, dan Typescript. Awal-awal memang saya sendiri sempat kewalahan harus config ini dan itu saat membuat starter template itu. Tetapi sekarang, ketika saya ingin membuat project baru, saya cukup generate dari starter template yang sebelumnya saya buat tanpa perlu pusing lagi berhadapan dengan config.

Contoh lain, ketika saya mempublikasi microblog di Linkedin, saya saat itu merasa butuh link shortener. Saya rasa akan lebih baik kalau saya punya link shortener sendiri sehingga saya bisa custom sesuai kebutuhan saya. Akhirnya saya membuat Yehez-Shortin sebagai link shortener saya sendiri.

Bisa mengerti apa yang saya maksudkan di sini? Kamu bisa menemukan masalah apa yang sedang anda hadapi atau ingin pecahkan di sekitar anda, lalu buat perencanaan dan implementasikan solusi yang telah dibuat.

Terkadang Kamu Tidak Perlu Membuat Sesuatu dari 0

Beruntung kita hidup di era teknologi, sekarang kita dengan bebasnya mencari resource yang kita butuhkan lewat internet. Saya ingat betul ketika saya menonton sebuah talkshow online dengan Pak Sandhika Galih (Web Programming Unpas) dan Mathdroid. Kalian bisa menontonnya di Youtube yang judul videonya Tips Belajar Programming, Indie Hacker & Reverse Engineering.

Di dunia modern sekarang, ketika kamu ingin membuat sebuah project, terutama coding project, kamu dengan mudah bisa searching sendiri di Google. Cari referensi terkait problem yang ingin dipecahkan dan pakai metode yang kamu dapatkan. Bahkan kamu bisa juga kok meniru dari apa yang orang lain telah buat, tapi sesuaikan dengan kebutuhanmu. ~Mathdroid

Statement ini yang menginspirasi saya. Saya sendiri telah mencoba cara ini ketika saya mencari pekerjaan baru, dan ternyata berhasil.

Mungkin akan capek sendiri kalau develop semua dari 0. Di luar sana, ada banyak tools atau library yang tentunya bisa membantu kita saat develop project. Mungkin untuk keperluan belajar, tidak masalah membuat sesuatu dari 0 untuk memahami cara kerja logic yang dibuat secara umum, tetapi untuk jangka panjang cepat atau lambat kamu akan butuh tools yang meningkatkan produktifitas dan membantu menyelesaikan project-mu karena tuntutan deadline atau hal-hal lain.

Tapi jangan salah tangkap juga ya. Tools terbaru belum tentu terbaik. Sesuaikan kembali dengan kebutuhanmu!

Kamu Bahkan Bisa Remake Project yang Sudah Ada

Gak kepikiran untuk membuat hal baru? Remake saja dari yang sudah ada sebelumnya. Contohnya, saat saya membuat starter template https://github.com/yehezkielgunawan/yehez-nextchakra-starter, saya sebenarnya hanya meniru konsep dari milik teman saya sendiri, bisa liat di https://github.com/sozonome/nextarter-chakra.

Dalam hal ini, tidak meniru 100% hanya clone semata ya. Saya hanya ambil referensi layout dan tools apa saya yang sekiranya juga bisa saya pakai, lalu saya sesuaikan kembali dengan preferensi saya. Jangan salah, justru dengan meniru ini kamu juga bisa memahami bagaimana membuat project tersebut secara bertahap. Ketika kamu sudah tahu apa yang harus dibuat, sangat mudah menentukan langkah berikutnya

Amati, tiru, dan modifikasi (ATM). Ini adalah prinsip yang mungkin kamu sering dengar di mana-mana. Jangan salah, prinsip inilah yang membuat sebuah negara di Asia bisa menjadi salah satu negara adidaya loh. Kamu pasti mengerti apa yang saya maksud.

Contoh lain, ketika saya membuat Yehez-Shortin (link shortener). Sebenarnya ini adalah ide yang sangat umum. Hampir semua web developer pemula membuat ini ketika mereka baru saja belajar bahasa pemrograman atau framework baru. Tetapi tentu saja, saya tidak asal meniru, saya tentu memodifikasinya dengan preferensi saya, seperti dark-mode dan bisa custom URL alias.

Closing

Di era modern ini, ide itu bisa ditemukan di mana saja. Kamu hanya butuh koneksi internet, lalu googling saja dengan mudahnya. Bahkan sebenarnya ide bisa muncul dari hal-hal di sekitarmu.

Mungkin kamu sempat berpikir keras mencari ide untuk portfolio project-mu. Tetapi perlu diingat, coding itu adalah problem-solving. Jadi mulai cari masalah yang bisa kamu pecahkan dan implementasikan metode yang kamu ingin gunakan.

Terima kasih sudah menyempatkan membaca artikel amatir dari saya ya, hahaha. Semoga bisa membantu teman-teman dalam mengembangkan project portfolio kalian ya.

Reference:

Back To Articles Page
Home
Projects
Articles
About Me