post-image

Recap 2021

23 Oktober 2022

Random

Read in English
Share on Twitter

Table of contents

Introduction

Tanpa terasa kita sudah ada di penghujung tahun 2021. Ini perasaan saya saja kah, entah mengapa sejak pandemi ini terjadi waktu berjalan lebih cepat. Saya ingat betul momen di mana terakhir kita bisa bertemu tatap muka itu sekitar Maret 2020, dan ternyata sudah hampir 2 tahun semua berjalan secara online ya, hahaha.

Saya harap teman-teman pembaca dalam keadaan baik yah. Seperti yang dilakukan banyak orang, saya di sini akan menuliskan rangkuman apa saja yang terjadi dan telah dilakukan sepanjang 2021 ini sebagai frontend engineer. Mungkin terlalu "opinionated" ya, tetapi setidaknya ini bisa memotivasi teman-teman pembaca. Dan tentu, dengan menulis ini juga membantu saya untuk kembali mengingat apa yang saya rencanakan ketika saya membacanya kembali.

Apa yang saya pelajari sepanjang tahun 2021?

Berjuang Mengatasi Burnout Akibat Workload Pekerjaan

Kita semua sama-sama tahu bahwa pandemi ini membuat banyak perusahaan memberlakukan WFH, kecuali perusahaan saya yang sebelumnya, hahaha. Sejak Februari 2021 sampai saya resign bulan lalu pun, ternyata sudah menerapkan WFO 100% setiap hari sekalipun perusahaan itu adalah perusahaan teknologi yang sangat memungkinkan WFH.

Saya mulai merasakan kejenuhan dan ketidaknyamanan di kantor lama saya saat itu. Setelah direnungkan, selama setahun bekerja saya tidak belajar apa-apa kecuali mitigasi dan bertahan hidup. Selama ini, saya bekerja secara spontan, hanya menerima request dari client lalu kerjakan dan deliver. Tidak ada planning yang jelas, bahkan sejenis sprint planning pun tidak ada.

Atasan pun tidak memberikan support yang cukup. Ketika rapat, hanya sekadar memberikan ide (sebenarnya tambahan workload) tanpa adanya contoh yang eksplisit dan konkrit. Tentu ini membuat saya dan teman-teman developer lainnya harus berpikir keras ketika ingin mengimplementasikannya. Ketika produk berhasil di-deliver, sampai saya resign pun tidak ada saya dengar developer mendapat apresiasi. Hanya manajer dan atasan saja yang menikmati langsung apresiasi dari kantor.

Pada bulan Agustus 2021 awal, saya akhirnya mengalami burnout sampai-sampai tidak ada gairah untuk bekerja lagi. Itu berlangsung selama seminggu lebih. Beruntungnya, saat itu workload sedang sepi karena hanya ada sedikit request dari client saat itu. Saya sebenarnya bukan burnout koding ya, hahaha. Saya lebih merasa jenuh dengan task dari pekerjaan saya saat itu.

Saya bahkan pernah berbicara langsung dengan atasan saya saat itu. Beliau tidak menyangkal apapun perkataan yang saya sampaikan karena memang situasinya seperti itu. Tetapi situasi kantor saat itu dan environment yang tidak mendukung akhirnya menghambat perubahan yang direncanakan. Saya bisa bilang, belum ada perubahan ke arah yang lebih baik sampai saya resign.

Saya akhirnya belajar bahwa lingkungan dan kulture kerja sangat krusial. Ini sangat mempengaruhi kondisi mental saya saat itu. Akhirnya saya memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak dan mencari pekerjaan baru di bulan November 2021.

"Learning Path" Baru Favorit Saya

Di bulan Agustus lalu ketika burnout sudah mereda, saya mengerjakan sebuah proyek freelance bersama 2 orang teman lama. Kami saat itu membuat aplikasi web menggunakan React sebagai frontend framework dan Node.js untuk sisi backend.

Pada minggu pertama pengerjaan proyek, saya cukup kesulitan karena sebelumnya saya menggunakan Angular dalam frontend development, tetapi kali ini harus menggunakan React. Tetapi ketika saya mulai paham dengan pola dan dasar-dasar React sembari mengerjakan proyek, akhirnya semua task saya selesai dan justru malah inilah yang membuat saya ketagihan untuk mempelajari React lebih lanjut. Terima kasih Agustinus Nathaniel yang telah membantu dan mengajari saya untuk memahami React, bahkan secara filosofis, hahaha.

Setelah itu, saya menginvestasikan sebagian uang saya untuk membeli domain dan memaksa diri saya untuk membuat personal website sendiri menggunakan Next.js. Akhirnya itupun selesai dalam sebulan. Tidak berhenti di sana, saya pun juga membuat beberapa personal project untuk membantu mempertajam pemahaman saya mengenai React.

Akhirnya Dapat Pekerjaan Baru

Saya ingat betul momen saat saya mempersiapkan diri untuk resign dari pekerjaan saya yang sebelumnya pada bulan September 2021. Setelah saya selesai develop personal web saya, saya melanjutkannya dengan membangun personal project dan mempublikasikannya di Linkedin. Sesekali, saya juga menulis artikel dan mempublikasikannya di Linkedin seminggu sekali.

Cukup terkejut karena saya mendapat beberapa pesan melalui Linkedin Chat yang menawarkan pekerjaan sebagai frontend engineer (React based). Saya juga sesekali mendapat telepon dari talent hunter yang menawarkan pekerjaan untuk perusahaan client mereka.

Tetapi kali ini, saya agak selektif dalam mencari kerja karena pengalaman saya sebelumnya. Saya tidak mau jatuh ke dalam perangkap yang sama lagi. Jadi, ketika saya interview dengan recruiter terkait, saya melanjutkannya dengan melakukan riset sendiri dengan menggali informasi mengenai perusahaan terkait. Yang paling sering saya lakukan adalah melihat review dari mantan pegawai perusahaan tersebut di situs Glassdoor. Atau terkadang melalui informasi dari akun-akun satir di media sosial (tidak perlu saya jelaskan, karena cukup populer, hahaha).

Saya bisa mengidentifikasi red flags dari calon perusahaan yang saya tuju dari review mantan pegawai yang telah resign. Tidak hanya review sih, seringkali perusahaan yang tidak mempunyai akun profesional seperti Linkedin, bisa jadi adalah red flag walaupun tidak semua.

Di samping itu, apabila ada teman yang saya kenal bekerja di sana, saya biasanya kontak mereka untuk bertanya-tanya tentang perusahaan tersebut. Sebagai contoh ketika saya mendapat offer letter dari sebuah FinTech di Jakarta, ada beberapa teman yang bekerja di sana. Gajinya sangat tinggi, mencapai 2 digit padahal dengan title junior. Tetapi setelah saya melihat teman saya sendiri sering lembur dan bahkan harus kerja saat weekend (hustle culture), saya pun mengurungkan niat saya dan membatalkan offer tersebut.

Saya tahu gajinya sangat tinggi di sana, tetapi saya tidak cocok dengan kultur perusahaan tersebut yang cenderung hustle culture yang tentunya sangat berpotensi membuat saya burnout kembali.

What you see is what you get. Jika sudah mendapat gambaran melalui interview, review dari mantan pegawai, atau bahkan cerita teman sendiri, berarti kurang lebih ketika bekerja di sana, realitanya tidak akan jauh-jauh.

Beruntung, di bulan November 2021 lalu, seorang recruiter dari sebuah perusahaan yang bergerak di bidang hospitality menawarkan posisi sebagai frontend engineer. Saya pun mengikuti semua prosedur recruitment yang ada dan menyelesaikan take home project yang diberikan.

Tiba saatnya untuk user interview, dan ini adalah interview yang paling menyenangkan yang pernah saya lalui. Saat itu saya wawancara bersama dengan seorang frontend engineer dan squad lead. Mereka tidak judgemental, malah mengapresiasi apapun jawaban yang saya keluarkan. Bahkan live coding pun jadi bercanda ria, hahaha. 1 jam pun tidak berasa, hanya terasa seperti beberapa menit.

Beberapa hari kemudian, saya interview kembali dengan seorang manager. Ini adalah pertama kali saya menemukan manager yang supportive sejak interview. Beliau sangat concern dengan kesehatan mental dan workload dari bawahannya. Tak hanya itu, beliau juga terbuka dengan situasi dan kultur kerja kantor saat interview. Saya malah merasa seperti berbicara kepada kolega dibandingkan interview kerja.

Akhrinya, setelah interview tersebut, saya dinyatakan diterima. Proses negosiasi gaji pun berjalan lancar dan akhirnya saya menerima offer letter yang telah dinantikan. Sang recruiter pun sangat informatif dan membantu dalam proses on boarding.

Sebagai informasi, saat ini domisili saya di Bogor. Sementara perusahaan tersebut ada di Bandung. Syukurlah saya diberikan opsi untuk kerja secara remote bahkan sampai pandemi berakhir pun tetap remote.

Saya akan kembali bekerja sebagai frontend engineer pada Januari 2022. Semoga semua berjalan lancar dan tempat baru ini adalah tempat yang cocok untuk pengembangan diri saya juga.

Project Selama 2021

yehezgun.com

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ini adalah project personal pertama saya di tahun 2021 ini yang dibuat menggunakan Next.js. Bisa dilihat-lihat di yehezgun.com. Saya tidak suka membuat design yang terlalu apik. Cukup dengan design yang simpel dan mudah dipahami saja, agar ketika perlu improvement, jadi lebih mudah, LOL.

Personalized Starter Template

Sejauh ini, ada 2 starter template yang pernah saya buat.

Kalian bisa membaca artikel saya mengenai manfaat starter template di sini.

Ketika saya menulis artikel, seringkali saya menyisipkan link sebagai referensi. Saya pikir akan lebih baik kalau saya punya link shortener sendiri, tak perlu lagi googling untuk mencari link shortener. Bisa dilihat-lihat di link.yehezgun.com.

Personal Live Markdown Editor

Alasan saya membuat ini adalah untuk memudahkan saya ketika harus menulis Readme untuk sebuah project. Saya membuat ini menggunakan React Markdown Previwer, bisa diakses di markdown.yehezgun.com.

Personal Docs Site

Lelah juga googling hal yang sama hampir setiap hari, itu sebabnya saya putuskan membuat personal docs sendiri untuk menaruh hal-hal penting yang sering saya pakai. Bisa diakses di docs.yehezgun.com.

Artikel mengenai ini juga bisa dibaca di sini.

KAI Access App & Freelance Project

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, saya pernah mengerjakan proyek freelance bersama teman-teman saya. Sayangnya ini adalah proyek tertutup, sehingga saya tidak bisa sembarangan mengeksposenya. Tetapi saya akan ceritakan sedikit apa yang kami buat.

Kami saat itu membuat warehouse system dalam bentuk aplikasi web dan mobile. Seorang teman saya men-develop aplikasi mobile, seorang lagi meng-handle backend, dan saya saat itu menangani di sisi frontend, terutama proses alur datanya. Jadi, karyawan di perusahaan client ini cukup men-scan QR code yang ada di setiap label barang di gudang dan datanya akan otomatis akan ter-update di server. Karyawan lain juga bisa mengecek dan memvalidasi datanya via website.

Untuk aplikasi KAI Access App sebenarnya ini adalah aplikasi yang saya beserta senior saya kembangkan sewaktu kami masih di perusahaan kami sebelumnya. Senior sayalah yang membuat aplikasi ini dari awal. Saya hanya melanjutkan mengembangkan fitur tambahan seperti fitur order taxi dan PPOB.

Harapan untuk 2022

2021 ini tergolong tahun yang keras untuk saya pribadi. Mungkin teman-teman pembaca sudah membaca banyak cerita saya di atas. Syukurlah akhirnya sudah sampai di titik ini ya.

Saya pribadi sebenarnya ada banyak hal yang akhirnya harus diubah dan tertunda karena pandemi ini sejak 2020. Tetapi kurang lebih inilah yang ingin saya capai dan pelajari lebih lagi di tahun 2022.

  • Tailwind CSS
    Saya tahu saya masih seorang pemula dalam React. Saya bahkan masih harus struggle dengan CSS walaupun saya seorang frontend engineer, hahaha. Itu sebabnya saya ingin mempelajari Tailwind CSS sebagai preferensi utama saya dalam melakukan styling. Kenapa? Setelah membaca dokumentasi terkait, rupanya ini bisa mendorong saya untuk memahami fundamental CSS dan design secara umum sembari menggunakan Tailwind. Yang lebih keren lagi, saya bisa saja membuat design system ala saya sendiri menggunakan Tailwind ini.

  • Clean Code
    Nah, kurang lebih selama setahun bekerja di perusahaan sebelumnya saya mendapatkan legacy code yang cukup "mengerikan", hahaha. Sangat melelahkan kalau harus improve fitur. Kodingannya berantakan sekali. Jika saya merapikan kodingan saya sendiri, itu berarti saya juga harus merapikan kodingan terkait yang lain yang tentu juga banyak. Akhirnya ini membuat saya terbawa untuk koding "bar-bar". Itu sebabnya tahun depan saya harus mengubah kebiasaan saya untuk membuat kodingan yang lebih rapi.

  • Work-Life Balance
    Ini sebenarnya impian semua orang, hahaha. Saya harap bisa mencapainya lewat pekerjaan baru saya tahun depan. Semoga bisa mendapatkan lingkungan dan kulture kerja yang sehat, terutama kolega yang suportif.

Nah itulah kurang lebih rekap 2021 dari pengalaman saya dan target tahun depan. Kalau teman-teman pembaca gimana?

Back To Articles Page
Home
Projects
Articles
About Me